KOMUNIKASI TERAPEUTIK
UTS KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Dr. Umdatus Soleha, SST., M. Kes
PRODI
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA
2024
Komunikasi merupakan suatu hal yang paling penting dan merupakan aspek yang paling kompleks dalam hubungan kehidupan manusia. Kehidupan kita sehari-hari sangat kuat dipengaruhi oleh komunikasi kita dengan orang lain maupun pesan-pesan yang kita terima dari orang lain yang bahkan tidak kita kenal baik yang sudah hidup maupun yang sudah mati, dan juga komunikator yang dekat maupun yang jau jaraknya. Karena itu, komuikasi sangat vital untuk klehidupan kita, maka sudah sepatutnya komunikasi mendapat perhatian yang sungguh-sungguh (Lubis, 2020).
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan bertujuan untuk menyembuhkan pasien. Ini adalah komunikasi antara professional yang berfokus pada tujuan kesembuhan pasien. Profesional melakukan komunikasi terapeutik untuk membantu pasien dengan pendekatan personal berdasarkan perasaan dan emosi; komunikasi terapeutik harus mengandung kepercayaan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi dengan tujuan tertentu, seperti mencapai tujuan kesembuhan. Komunikasi terapeutik didasarkan pada rencana khusus dan dilakukan oleh praktisi profesional, seperti perawat, dokter, dan bidan, dengan klien atau pasien yang membutuhkan bantuan. Di sisi lain, komunikasi sosial dilakukan oleh siapa saja (masyarakat umum) yang memiliki minat yang sama. Komunikasi terapeutik melibatkan pertukaran informasi yang berbeda (Lubis, 2023).
Komunikasi terapeutik bertujuan dan bermanfaat untuk mengembangkan pribadi pasien kearah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan pasien yang meliputi (Asman, et al., 2023):
1. Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan terhadap diri.
2. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.
3. Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung dengan kapasitas untuk mencintai dan dicintai.
4. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.
Terdapat beberapa fungsi komunikasi teraupetik antara lain (Nurhayati, 2023) :
1. Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri.
2. Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
3. Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung dan mencintai.
4. Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.
Proses komunikasi terapeutik terdiri dari tahap persiapan atau pra interaksi, tahap perkenalan atau orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi. Kemampuan komunikasi yang baik dari perawat merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam melaksanakan proses keperawatan yang meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluas (Sari, 2020).
Sasaran komunikasi terapeutik yaitu menolong pasien untuk menjelaskan beban perasaan dan daya pikir serta bisa membuat keputusan untuk merubah kondisi yang ada bila pasien yakin dalam hal yang diperlukan, mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil keputusan akurat dan menguatkan pertahanan ego serta serta mempengaruhi orang lain, lingkungan dan dirinya sendiri (Sari, 2020).
Referensi :
Lubis, M. S. I. (2020). KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU DAN SISWA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA. Jurnal Network Media, 3(1), 95–103. https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/junetmedia/article/view/870
Handayani, R. R. I. F. Y. (2023). Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik, Manajemen Stres Kerja, dan Caring dalam Keperawatan. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
Asman, A. A., Mulyono, T. T., dkk. (2023). Komunikasi Keperawatan. Sukoharjo: Pardina Pustaka
Nurhayati, C., Martyastuti, N. E., dkk. (2023). Buku Ajar Komunikasi Terapeutik Keperawatan. Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia
Sari, Y. N., & Wijaya, L. (2022). KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUANG RAWAT INAP. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 14(2), 130–139. https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/
Komentar
Posting Komentar